Rabu, 07 Oktober 2009

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.

A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.





Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.






Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.



Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.



Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.
Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.
* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

34 komentar:

irfan halim pohan mengatakan...

pak mau tanya ..
apa perbedaan kontaktor dengan sumber DC dan AC juga bagaimana prinsip kerjanya ....

irfan halim pohan mengatakan...

apa beda kerja MCB dengan kontaktor pak

zein mengatakan...

pak mau tanya
bagaimana kalau kontaktor Ac di beri Kontaktor DC ? demikian pula sebaliknya

mekatronikasekayu.blogspot.com mengatakan...

Nice Info Gan,
Mampir balik blog Ane, ada Media Interaktif Komputer materi Magnetik Kontaktor & Relay,
http://mekatronikasekayu.blogspot.com/2012/06/media-pembelajaran-interaktif-magnetik.html

Arief mengatakan...

Kalo yang saya tau jika kontaktor AC dibei tegangan DC atau pun sebaliknya maka akan terjadi kerusakan pada komponen tersebut karena tidak sesuai dengan prosedur

Arief mengatakan...

Sebenarnya perbedaannya hanya di input tegangan ya saja dan kapasitas kerja Dr komponen tersebut
Untuk prinsip kerjanya saya kira sama mas

Unknown mengatakan...

kalau harha.a pak kwalitas no 1 ya pak,,?

Unknown mengatakan...

Pak, saya mau tanya. Apakah pada Air conditioner ada menggunakan kontaktor?

Arief mengatakan...

Untuk Mas Toni suandi: ada Mas, contohnya pada air conditioner dengan kapasitas 10pk yang di pakai pada industri.

Ardian mengatakan...

Mas nmpang tanya mas, kontaktor magnet pnggerak brdasarkn dri DC dan AC adlh on/off azas dri kerja DC , pertnyanyaan awak mas, bisakah kontaktor magnet digunakan sbgai auto on tau off antra genset pribadi pln, tnk"mas.., from: pln.ardian@yahoo.com

Arief mengatakan...

Bisa Mas tapi dengan bantuan komponen lain misal TDR (timer delay relay), sensor, dll

Anonim mengatakan...

Kalau jepret ga kuat kenapa pak apa kelebihan beban apa kurang power

Unknown mengatakan...

Mau tanya juga memang kontaktor bisa dipake 24 jam nonstop tanpa henti klow untuk keperluan kelistrikan rumahan.
Setau saya kontaktor di gunakan pada motor listrik saja.

Unknown mengatakan...

Contohnya ..
listrik gratis listrik berbayar.
Nah jika pengen ga ketahuan pln klow pengecekan kan. Harus di matiin listrik gratisnya.
Klow pake kontaktorkan otomatis klow input koil dari listrik berbayar, yg gratis mati.

Arief mengatakan...

Kontaktor magnet bisa di buat kerja 24 jam non stop, tapi jika di gunakan untuk keperluan rumahan saya kira kurang efisien karena kebanyakan kontaktor di gunakan untuk instalasi tenaga di industri yang biasanya di suplai dengan sumber 3 fasa. Mungkin untuk keperluan rumahan bisa gunakan relay yang cara kerjanya sama cuma kekuatan masih di bawah kontaktor tapi cocok untuk instalasi rumahan yang bersumber 1 fasa

Arief mengatakan...

Maksudnya jepret gak kuat gimana

Denbagoes mengatakan...

Saya pernah lihat di youtube tentang Motor listrik untuk menggerakan generator AC melalui pully.
Pada awalnya motor listrik digerakan dari sumber energi listrik PLN
Setelah putaran generator menghasilkan teg listrik, listrik tersebut untuk menyuplai motor listrik. Dan sumber energi listrik PLN dicabut
Sehingga hasil gerak motor listrik menggerakkan generator. Hasil listrik dari generator untuk menyuplai motor listrik.
Terlihat sebelahnya terdapat rangkaian contactor magnet.
Kontactor magnet jenis apa yang digunakan?
Bagaimana gambar rangkaian contactor magnet tersebut?
Mohon bantuanya.

Janu mengatakan...

Saya mau memasang motor 3 phas daya 11 kw, dgn control otomat star delta. Kontaktor model apa yg sesuai dan brp ampernya. Sueon

uky mengatakan...

@Pak Janu,saya mau bantu jawab semoga bermanfaat...
Untuk model kontaktornya mungkin bebas ya pak,tapi untuk hitungan amperenya bisa dihitung dg cara...
daya motor dibagi tegangan motor,misal tegangan motor 380V daya 11KW
maka 11000 : 380 =28,94A silahkan Bpk. cari Kontaktor yang bisa menampung Arus sebesar 29A Ampere. itu cara gampangny pak..

Arief prakoso mengatakan...

Pak..manakah paling bagus merk kontaktor yang ada di pasaran dengan spek yang sama antara : schneider,mitsubishi,MG dan togami

Terima kasih pak

Arief mengatakan...

@ariefprakoso untuk saya pribadi lebih sering menggunakan kontaktor merk Schneider, Mitsubishi, Fuji electric

Unknown mengatakan...

Penyebab kontaktor magnetik cepat panas sedangkan beban blm ada apa penyebabnya ya pa

Arief mengatakan...

Banyak sekali penyebab kontaktor panas walaupun tanpa beban, biasanya kesalahan ada pada koilnya. Mungkin Anda memberi masukan tegangan Koil tidak sesuai dengan kapasitasnya. Misal kontaktor 220v di berikan tegangan 110v atau sebaliknya.

Unknown mengatakan...

Klo imput signalnya buat penggerak magnetiknya kurang dari 24Vdc pengaruh nga pa'maksudnya gelombang imputnya 24Vdcnya turun naik setelah bekerja dan sebelum bekerja tidak normal 24Vdc

Arief mengatakan...

Kalo tegangan nya dc bisa pengaruh pak

Unknown mengatakan...

Jadi solusinya gimana ya pa'karna saya imput penggerak magnetik 24Vdcnya saya ambil dari travo 5A 220ac to 24dc atau ada travo yg lebih baik pa buat suply 24dc

Arief mengatakan...

Itu Tegangan output yang keluar dari trafo berapa volt pak?

Unknown mengatakan...

Saya pake yg 24Vdc pak buat outputnya pak cuma pada saat bekerja di kontaktor saya ukur imput 24Vdcnya turun nga sapai 24 cuma dapat 18 sampai dngn20 Vdc aja pak kontaktornya bekerja dengan bagus cuma cepat panas pak bahkan meleleh di kontaktor satunya saya menggunakan 2kontaktor pak

Arief mengatakan...

Itu berarti permasalahannya ada pada trafo pak. Seharusnya trafo 24v dc outputnya minim 22 - 24v dc. Kalau yang keluar cuma 18v dc berarti tegangan drop. Apa bapak dari output trafo itu menggunakan dioda kiprok???

Unknown mengatakan...

Sy menggunakan kontactor SN 50, tapi dlm pemakaian yg agak lama ( 15 menit) kontactornya lengket dan rusak.
Sebaiknya menggunakan type yg berapa yah ?

adi irwansyah mengatakan...

coba jangan pakai 5 ampere,, cukup 1 ampere aja, 24v 1Mah

Soalnya Setau Saya yg Bisa Membuat Panas itu Bukan Voltase tapi Arus.

Unknown mengatakan...

Soal nya arus DC itu arus searah jadi pemasangan nya harus paham mana fase mana netral dan kalau arus AC itu kan arus bolak balik jadi pemasangan nya bolak balik gakpapa karna arus AC itu arus bolak balik

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum. Salam kenal bang.
Saya merakit panel untuk menggerakkan pompa sibmersibel dengan menggunakan self holding (pengunci) yang otomatisnya menggunakan radar (diambil dari kabel netral)
Permasalahannya setiap air dipenampungan penuh, otomatis arus netral ke koil terputus.. dan untuk menghidupkan pompa harus menekan tombol start.
Pertanyaannya, bisakah rangkaiannya dibuat lebih otomatis ? Dan bagaimana Wuring diagramnya. Terimakasih.

Arief mengatakan...

https://youtu.be/jRxMNn9e0_E

Itu bang tutorialnya